Jakarta | Pertemuan dalam rangka membangun daerah Sulawesi Utara (Sulut) dan saling bersinergi demi memberikan kontribusi yang positif dilakukan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) bersama Ketua DPRD Sulut dr. Fransiscus Andi Silangen, SpB-KBD yang didampingi salah seorang legislator Drs. Arthur Anthonius Kotambunan.
Pertemuan yang berlangsung penuh kehangatan diikuti Ketua Umum KKK Angelica Tengker yang didampingi Bendahara Umum Nova Rumondor dan Sekertaris Umum dr. Roy G.A. Massie, MPH, PhD membahas berbagai hal termasuk bagaimana upaya penyatuan KKK juga disinggung.
Ketua Umum KKK menjelaskan proses penyatuan yang panjang dan penuh dinamika. Dimana pertemuan tersebut dimotori dua tokoh Kawanua, Theo Sambuaga dan Benny Mamoto yang merupakan ketua dewan pembina KKK masing-masing kubu sebelumnya. Keduanya memimpin musyawarah tua-tua Kawanua yang berlangsung selama tiga jam di Hotel Aryaduta Jakarta pada Jumat (26/8/2022).
Dari musyawarah tersebut, semua sepakat menjaga semagat kekawanuaan berdasar semangat budaya Minahasa dan memecahkan persoalan dualisme dalam tubuh KKK yang berlangsung kurang lebih 10 tahun.
Selain kesepakatan bahwa hanya ada satu organisasi KKK, mereka juga sepakat Angelica Tengker sebagai pemimpin organisasi.
Sementara Ronny Sompie mendapat peran penting sebagai Ketua Dewan Pembina KKK. Keputusan selanjutnya, Angelica dan Ronny akan menyusun kembali kepengurusan DPP KKK persatuan.
Hingga akhirnya acara pelantikan Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) dengan menggelar kegiatan Musyawarah Budaya dan Pelantikan Dewan Pengurus KKK pada Sabtu (22/10/2022) bertempat di Ballroom Kobexindo Tower Lantai 8, Jalan R.E. Martadinata, Ancol Timur, Jakarta Utara, menjadi puncak penyatuan KKK. Acara dihadiri para tokoh Kawanua antara lain Drs. Theo L Sambuga, EE Mangindaan, Max Willar, Freddy Rorimpandey, Ivan Pelealu dan mantan Hakim Agung Prof. Dr. Topane Gayus Lumbuun, S.H., M.H.
Ketua DPRD Sulut dr Fransiscus Andi Silangen merespon dengan menyampaikan kearifan lokal masyarakat Minahasa yang merupakan bagian penting dan telah mengakar dalam masyarakat yaitu Maesa-esa’an, Mangenang-genangan, Masawang-sawangan, Matombo-tombolan, Malinga-lingaan, Mapalus, dan Maleo-leosan yang tentu saja menjadi tuntunan dalam proses penyatuan dari KKK.
Andi Silangen berharap ke depan KKK harus solid bergerak demi kemajuan Sulut. Apalagi Provinsi Sulut letak geografisnya sangat strategis dimana berada pada kawasan bibir pasifik.
Komiten-komiten program-program dan aktivitas dapat dikembangkan KKK bersama-sama dengan elemen masyarakat Sulut termasuk pemerintah, agar Sulut semakin hebat dan menjadi berkat bagi bangsa.
Diakhir pertemuan Ketua DPRD Sulut mengutib penggalan Ayat Alkitab Mazmur 133 Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya,
apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.