Jakarta– dettiknews.com Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jakarta Utara tengah mengidentifikasi bidang tanah yang terbakar akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, Senin (6/3). Bidang tanah tersebut diidentifikasi, baik melalui darat maupun pantauan udara pesawat nirawak (drone).
Kepala Kantor Pertanahan Nasional Jakarta Utara, Taufik Suroso Wibowo mengatakan, timnya turun ke lokasi secara langsung ke lokasi kejadian pasca kebakaran Depo Pertamina Plumpang dengan tujuan mengidentifikasi bidang tanah. Identifikasi ini akan menghasilkan batasan-batasan bidang tanah yang terbakar.
“Hari ini BPN Jakarta Utara langsung ke lokasi kebakaran ini, kami bermaksud mengidentifikasi terhadap bidang tanah yang terbakar,” kata Taufik Suroso Wibowo saat ditemui di Kawasan Tanah Merah, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Senin (6/3).
Dengan mengetahui batasan bidang tanah, dijelaskannya BPN Jakarta Utara akan mengetahui legalitas bidang tanah yang dimiliki warga.
Apabila status bidang tanah legal, maka program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) pun dapat dijalankan di lokasi tersebut.
“Kalau memang status hukumnya jelas maka bisa program PTSL masuk, tetapi kalau status hukumnya belum jelas maka tidak bisa. Nah ini sekarang kita sedang identifikasi dahulu baru bisa melihat bagaimana batasan bidang tanah dan legalitasnya,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua RW 09, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Abdul Syukur menyebut kebakaran Depo Pertamina Plumpang menyebabkan lima puluh bangunan tinggal maupun usaha di RT 012 terbakar. Termasuk membakar sembilan kendaraan roda empat serta dua puluh lima sepeda motor milik warga.
“Untuk yang meninggal dunia ada dua orang laki-laki dan dua orang wanita dan kita masih menunggu informasi perkembangan terkait warga yang masih dirawat,” sebut Abdul Syukur.
Terpisah, Ketua RW 01, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Bambang Setiyono menyampaikan, peristiwa nahas itu melahap 84 bangunan, antara lain tujuh puluh bangunan di RT 06 dan empat belas bangunan di RT 05.
Kebakaran itu pun menyebabkan tiga warga RT 06 dan empat warga RT 05 meninggal dunia.
“Ada dua kendaraan roda empat serta delapan sepeda motor yang ikut terbakar di wilayah kami,” tutup Bambang Setiyono.
(Jhonny )