Jakarta dettiknews.com, Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Utara resmi menutup Posko pengungsian dan pemulangan pengungsi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Sabtu (11/03/2023). Para korban saat ini tinggal di Kontrakan yang dibiayai oleh Pertamina.
Ketua PMI Jakarta Utara Rijal mengungkapkan, para korban mulai meninggalkan posko-posko mulai hari ke enam (6) dan ke tujuh (7) sekitar Pukul 08 : 00 Wib malam. Pindahnya para korban ke kontrakan merupakan kesepakatan antara Ketua RT dan RW bersama para korban.
“Pada saat pindah pertama kami PMI juga membantu mengantarkan para korban dan menyiapkan barang-barang kebutuhan untuk para korban ditempat yang baru,” ujarnya.
Rijal mengatakan, PMI Jakarta Utara memberikan sembako kepada pengungsi yang telah mendapat tempat tinggal mulai dari hari ke pertama, kedua dan hari ketiga. Selain itu PMI dibantu Pemerintah setempat saat ini mendirikan Posko Komunikasi antara pengungsi dan PMI.
“Posko komunikasi ini akan buka selama 24 jam dengan tujuan untuk menampung keluhan para pengungsi dan nantinya keluhan itu akan disampaikan ke Pertamina oleh Pemkot Jakarta Utara,” katanya.
Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Jakarta Utara Muhammad Andri menerangkan, selain mendapat tempat sementara para korban kebakaran Depo Plumpang diberikan santunan sebesar Rp 2 juta per Kepala Keluarga (KK) dari Pertamina. Santunan itu akan diberikan selama tiga bulan kepada korban terdampak kebakaran.
“Kemudian untuk anak-anak diberikan perlengkapan sekolah dan uang saku agar mereka dapat segera kembali sekolah,” ujar Muhammad Andri.
Andri menambahkan, tiga posko yang didirikan untuk menampung para korban kebakaran Depo Plumpang saat ini tinggal satu posko yang masih dalam proses pindah ke tempat sementara (Kontrakan).
“Selain posko di PMI, posko yang ada di RPTRA Rasela Rawa Badak Selatan juga sudah kosong. Sementara posko pengungsian yang berada di RW 09 Kelurahan Rawa Badak Selatan saat ini masih dalam tahapan proses ,tandasnya