Jakarta dettiknews.com. Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Heru Budi Hartono membuka Musrenbang Rencana Kerja Perangkat Daerah (RPKD) Tingkat kota administrasi Jakarta Utara dan Kabupaten Kepulauan Seribu di hadiri Walikota Jakarta Utara, Bupati Kepulauan Seribu, Kapolres Metro Jakarta Utara, Komandan Kodim 0502 JU, Komandan Lantamal, SKPD, Camat dan Lurah, Jumat (17/3).
Ali maulana hakim Walikota Jakarta Utara dan pak Junaedi Bupati Kepulauan Seribu, adapun tema RKPD 2024 yaitu “Transformasi Jakarta sebagai Kota Tangguh, Berdaya Saing dan Berkelanjutan untuk Indonesia”.
Pada kesempatan itu, Heru menyampaikan, tema ini menjadi panduan bagi para jajaran Pemprov DKI Jakarta untuk mewujudkan Jakarta sebagai pusat pertumbuhan Indonesia. Heru mengatakan, walaupun pemerintah pusat sedang membangun IKN, tapi 15 tahun dari sekarang Jakarta akan menjadi kota maju dunia atau global city.
“Pak Walikota dan Bupati saya titip, dunia menilai kota-kota besar termasuk kita harus masuk di dalam global city. Ada kurang lebih 21 poin yang dinilai di antaranya transportasi, lingkungan hidup, sanitasi, jumlah warga, tata cara hidup warganya, dan lain-lain. Walikota harus briefing bagaimana tata cara menilai kota, sehingga kita bisa naik urutan dari urutan 53 bisa menjadi 10 besar,” ujar Heru.
Heru juga mengajak jajaran Pemkot Jakarta Utara dan Pemkab Kepulauan Seribu untuk saling berkoordinasi dan bersinergi mengantisipasi kondisi ekonomi global pascapandemi COVID-19. Akselerasi perekonomian tentu diperlukan, sehingga kondisi perekonomian dapat pulih seperti sebelum pandemi.
Menurut Heru, diperlukan jaringan pengamanan sosial, di mana Dinas PPKUKM, Dinas Dukcapil, serta Bappeda saling bersinergi untuk membaca situasi ke depan.
“Dukcapil harus kasih data penduduk Jakut yang laki-laki dan perempuan berapa, pendatang berapa masuk dalam program 2024 terkait dengan stunting. Jakarta khususnya Jakarta Utara jumlah penduduk lebih banyak perempuan, apabila perempuan tidak dibina dengan baik dia melahirkan maka menjadi stunting, kalau stunting jumlah anggaran yang kita turunkan lebih banyak,” jelas Heru.
Sejalan dengan itu, Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2023-2026 memfokuskan pembangunan tahun 2024 pada peningkatan ketahanan kota melalui penguatan ekonomi inklusif dan pemantapan kualitas pelayanan dasar.
Perencanaan pembangunan tahun 2024 akan diprioritaskan untuk menangani enam isu yaitu, penanggulangan banjir, penanganan kemacetan, antisipasi dampak resesi ekonomi, penanggulangan kemiskinan, percepatan penurunan stunting, dan penguatan nilai demokrasi.
“Ada poin-poin yang harus dipahami di dalam sebuah perencanaan supaya sukses Jakarta untuk Indonesia itu dapat terlaksana yaitu menjadikan warganya hidup dengan nyaman, berupaya menjadi kota maju dunia dengan warga yang sejahtera serta pemerintahan yang terkelola dengan baik. Jakarta dengan pengalaman tersendiri khususnya kita menjadi Ibu Kota kita memiliki potensi-potensi lainnya yang tidak dimiliki daerah lain seperti MRT LRT,” tandas Heru.
Pada kesempatan itu, Heru juga memberi perhatian khusus penanganan banjir dan rob di kawasan pesisir Jakarta. Heru menilai, ada dua hal yang harus dilakukan yakni kelanjutan terkait dengan pembangunan tanggul pantai dan NCICD yang mau tidak mau cepat atau lambat harus melakukan itu.
“Kalau kita hanya membangun tanggul pantai saja maka setiap tahun kita harus meninggikan tanggul pantai itu. Karena dari data yang ada, air laut meningkat empat sentimeter dan delapan sentimeter daratan Jakarta turun, berarti kita harus menambah tinggi tanggul 12 sentimeter setiap tahun. jika NCICD ini terbangun, maka ini bisa terselesaikan. Memang agak mahal selama Jakarta ini ada, maka itu wajib dibangun,” tandas Heru.
( Jhonny )