Jakarta,dettiknews.com Kapolsek Kemayoran, Kompol Ardiansyah S.H., M.H sangat disayangkan ucapan yang terlontar dari seorang Kapolsek sangatlah tidak pantas didengar oleh kalangan Insan Pers Indonesia.Seharusnya Aparat penegak Hukum Khususnya Kepolisian bermitra ban berzineji dengan wartawan.wartawan merupakan sebagai pilar ke 4 demokrasi di Negeri ini
Hal ini menimpa kedua orang wartawan kakak beradik Rizky (37) dan Raymond (32) ini mengeluhkan sebuah pernyataan seorang Kapolsek di wilayah nya tersebut.Padahal wartawan bekerja dibawah naungan UU Pers tahun 1999 sebagai kontrol sosial masyarakat Untuk mengungkap sebuah fakta kebenaran dalam menangani sebuah kasus di kepolisian.
Awalnya dari dua orang jurnalis memonitoring situasi serta kondisi di sekitaran wilayah Kemayoran Jakarta Pusat yang kelak akan di jadikan sebuah berita itupun justru mendapatkan suatu pernyataan nyeleneh dari salah seorang perwira menengah (Pamen) Polri. Sabtu Malam, (22/07/2023).
Kapolsek melontarkan kata-kata yang membuat kedua orang jurnalis kurang dihargai.Ngapain disini, mau jadi polisi? Ga akan diterima,” papar Rizky menirukan ucapan Kapolsek.
Mendengar ucapan Kapolsek, Rizky, tercengang mengapa seorang Kapolsek dan sekelas (Pamen) bisa melontarkan kata seperti itu.
saya kaget kok bisa-bisanya beliau bicara seperti itu, apalagi didepan orang yang termasuk ruang publik.” Cetus Rizky.
Tak hanya sampai disitu, Rizky juga menyampaikan bahwa selama dirinya menjadi jurnalis sering meliput ke berbagai daerah tidak ada masalah, baru kali ini dirinya mendapatkan ucapan tidak pantas keluar dari seorang Kapolsek terang Rizky
“Ya lucu saja si, saya meliput di mana-mana Alhamdulillah baik-baik saja, tapi kenapa ketika di wilayah sendiri saya malah diberikan sikap seperti ini, padahal sudah 5 (lima) tahun lebih saya bersama adik saya selalu bersinergi dengan Kepolisian khususnya peliputan kegiatan Polsek Kemayoran.” Sambungnya.
Keheranan Rizky terus meningkat seraya mempertanyakan pada hatinya sendiri tentang sikap Kapolsek seolah olah tak pernah ada hubungan saling kenal.
“Saya dengan beliau Kapolsek Alhamdulillah hubungannya baik bahkan belum lama saya juga sharing sama beliau mengenai masalah pribadi, kemarin pun saya mendapat musibah istri saya keguguran beliau juga mengucapkan turut berduka, maka itu saya ingin tanya apa saya ada yang salah, Jika memang saya salah maka saya akan memohon maaf namun harus jelas kesalahannya.” Tuturnya.
Meski begitu ayah dua anak ini mencoba untuk bersikap bijak kalau-kalau memang dirinya melakukan kesalahan yang mungkin tidak di sadari.
“Saya paham kok di setiap sisi manusia pasti selalu ada kekurangan, bahkan di saat seseorang berdiam saja, manusia itu tetap juga akan ada kesalahannya dan bahkan biasanya sampai-sampai jadi bahan pembicaraan, itu baru diam, apalagi saya yang pecicilan mungkin. Jadi Insya Allah saya paham jika tidak bisa saya memaksakan seseorang untuk menyukai saya.” Urainya
Mungkin, sambungnya, beliau Kapolsek belum mengenal betul saya sehingga yang kemungkinannya hanya terlihat sisi kurangnya saja. “Ya maklum lah Pak saya manusia bukan malaikat yang ciptakan sempurna hanya berbuat baik dalam beribadah saja.” Katanya
Diakhir keluhannya Rizky tetap ingin meminta klarifikasi atas pernyataan Kapolsek tersebut, karena baginya tidak elok di antara kontrol sosial terlebih sesama umat muslim menyimpan rasa yang kurang di senangi didalam hati.
“Jika memang ada yang kurang berkenan dari saya, saya bersedia demi kenyamanan Bapak Kapolsek Kemayoran yang terhormat saya ikhlas untuk tidak menunjukkan batang hidung saya didepan beliau. Karena saya hanya ingin sebuah kebaikan, saya kenal beliau orang baik maka saya tidak ingin ada prasangka terhadap seseorang siapapun yang saya anggap baik.” Tukasnya.
Raymond juga menambahkan, pada saat di Markas Komando (Mako) Polsek Kemayoran dirinya kembali ditegur seperti lagi oleh Kapolsek bahkan didepan beberapa anggota Citra Bhayangkara.
“Abang saya saat ditegur itu tidak lama langsung pulang, tapi karena saya masih butuh bahan untuk suatu pemberitaan maka saya tetap masih mengikuti kegiatan itu, tapi sesampainya di Mako Polsek saya ditegur lagi dengan ucapan “Mau Jadi Polisi”? Dan disitu ada beberapa anggota citra bhayangkara.” Ujarnya.
(Red)