Jakarta,dettiknews.com Lembaga riset Nawacita Survei Indonesia yang bernaung di bawah Media Nawacita Indonesia merilis laporan hasil survei nasional yang bertajuk Menakar Kepuasan Publik dan Arah Politik Tahun 2024. Survei ini pun dilakukan sejak 5-20 September 2023 yang lalu.
Diketahui bahwa survei tersebut dilakukan dengan menggunakan metode pengambilan sempel yakni Multistage Random Sampling (MRS) serta melibatkan 1220 responden yang berada di 38 Provinsi di Indonesia.
.
“seperti penyaluran bantuan sosial BLT BBM, PKH, dan Sembako yang kondusif sepanjang tahun Kamis 28/9/ 2023.
Herry menyebutkan juga untuk Partai Politik (Parpol) yang dianggap mampu memenuhi harapan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan yakni PDI Perjuangan yang meraih 23,36 persen, lalu disusul oleh Partai Gerindra yang mendapatkan 18,28 persen, dan Partai Golkar 17,13 persen.Kemudian Partai Demokrat sebesar 10,08 persen, PKB 8,28 persen, Partai Nasdem 7,3 persen, PKS 5,98 persen, Perindo 4,34 persen, PAN 1,72 persen, lalu PPP hanya mendapat 1,07 persen, PSI 0,41 persen, Partai Hanura 0,25 persen, Partai Buruh 0,16 persen, PBB 0,16 persen, Partai Ummat, Partai Gelora, Partai Garuda dan PKN masing-masing mendapat 0,08 persen. Praktis, hanya 1,15 persen yang tidak menjawab atau tidak tahu,” tuturnya.
“Kemensos dapat 18,93 persen, Kemenkumham 15,49 persen, Kemenkopolhukam 12,70 persen, Kemenhan 11,56 persen, Kemenko Perekonomian 7,46 persen, Kemendikbudristek 5,41 persen, BUMN 3,69 persen, Kemenparekraf 2,05 persen, KSP 1,39 persen sedangkan yang memilih lembaga lain sebesar 0,82 persen, dan yang tidak menjawab atau tidak tahu 0,41 persen,” kata Herry.
Diketahui bahwa tingkat kepuasan terhadap lembaga legislatif seperti MPR, DPR, dan DPD cukup rendah karena hanya mendapat 33 persen sedangkan 60 persen mengatakan tidak puas terhadap lembaga ini, dan 7 persen saja yang tidak memberikan respons.
Kemudian tingkat kepuasan publik terhadap lembaga Yudikatif seperti MA, MK, dan KY juga rendah, terlihat dari 57 persen menyatakan tidak puas, hanya 36 persen yang puas, 7 persen yang tidak menjawab atau tidak tahu.
“Beda hal dengan lembaga Legislatif dan Yudikatif, ternyata mayoritas 52 persen masyarakat puas terhadap kinerja Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, hanya 41 persen yang tidak puas, dan 7 persen yang tidak menjawab atau tidak tahu,” kata Herry.
Lalu, penilaian publik terhadap lembaga penyelenggara Pemilu seperti KPU, Bawaslu, dan DKPP meraih 50 persen kepuasan, sedangkan 43 persen tidak puas, dan 7 persen yang tidak menjawab atau tidak tahu.
“Hasil survei juga mencatat persepsi publik yang paling dipercaya publik saat ini yakni TNI yang mencapai 26,48 persen, kemudian Presiden 20,74 persen, POLRI 13,20 persen,” kata Herry.
Kemudian ada BPK yang mendapat 8,28 persen, KPK 7,62 persen, MK 6,64 persen, MA 5,82 persen, DPD 5,16 persen, MPR 2,87 persen, DPR 1,89 persen, lembaga lain 0,57 persen, dan yang tidak menjawab atau tidak tahu 0,74 persen.
Ihwal ketokohan atau figur yang mumpuni jika dilakukan Pilpres hari ini, maka Ganjar Pranowo pun ungguli kandidat lainnya dengan meraih 18,03 persen, Prabowo Subianto 15,98 persen, Anies Baswedan 12,05 persen.
“Nama Sandiaga Uno mendapatkan 11,15 persen, Ridwan Kamil 10,57 persen, Erick Thohir 8,20 persen, Mahfud MD 7,46 persen, Puan Maharani 4,43 persen, Airlangga Hartarto 3,52 persen, AHY 2,46 persen, Yenny Wahid 2,05 persen, Muhaimin Iskandar 1,64 persen, Arsjad Rasjid 1,23, TGB M. Zainul Majdi 0,90 persen, Moeldoko 0,66 persen. Sedangkan nama lainnya 0,33 persen, dan yang tidak menjawab atau tidak tahu 0,16 persen,” ujar Herry.
Selain itu Nawacita Survei Indonesia juga menyajikan data mengenai delapan simulasi pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2024 mendatang.
“Simulasi pertama ada pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mendapatkan 39.75 persen dan unggul tipis atas pasangan Prabowo Subianto dan Erick Thohir dengan raihan 38.20 persen serta pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebesar 18.93 persen,” kata Herry.
“.(kustiawan)