
Jakarta, dettiknews.com Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan anggota Kabinet Indonesia Maju berbuka puasa bersama di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis, 28 Maret 2024, bertepatan dengan 17 Ramadan 1445 Hijriah.
Wapres Ma’ruf Amin dalam tausiahnya menekankan pentingnya puasa sebagai latihan disiplin dan mengendalikan hawa nafsu. Wapres juga mengingatkan hikmah berpuasa di bulan suci Ramadhan kita tingkatkan ketakwaaan terhadap Allah SWT.
“Mudah-mudahan kita semua sebagai bangsa bisa mengendalikan diri, apalagi habis pemilu. Kita harapkan hikmah puasa kita semua umat Islam sedunia,” kata Wapres.
Selain itu, acara tersebut juga diisi dengan ceramah dari Gus Miftah yang juga sekaligus memimpin doa bersama. Sambil menunggu azan Maghrib berkumandang,
Presiden dan jajarannya berzikir dan berselawat, saat azan Maghrib berkumandang, Presiden dan para menteri langsung berbuka puasa menikmati hidangan takjil yang disediakan. dilanjutkan Presiden dan para menteri kemudian melaksanakan salat Maghrib berjemaah.
Sejumlah menteri pun menyampaikan kesannya dapat berbuka puasa bersama kembali di Istana setelah cukup lama tidak dilakukan karena pandemi. Menteri Keuangan Sri Mulyani, merasa bersyukur dapat berbuka puasa bersama setelah masa pandemi, menyatakan momen ini sebagai waktu yang spesial dan reflektif, terutama pascapemilu dan di tahun terakhir Kabinet Indonesia Maju.
“Ini juga merupakan tahun terakhir untuk kabinet juga merupakan suatu event yang bermakna bagi kita semuanya,” ungkapnya.
Senada dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap kan kegembiraannya dapat berbuka bersama lagi secara fisik. Ia berharap di sisa masa kabinet ini, semua bisa bekerja maksimal untuk masyarakat.
“Mudah-mudahan kita bisa bekerja sampai akhir dengan sebaik-baiknya buat masyarakat,” kata Menkes Budi, ia juga menekankan kembali pentingnya menjalin silaturahmi.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengajak untuk memanfaatkan bulan Ramadan sebagai momentum meningkatkan kualitas diri dan memperkuat solidaritas, terutama mengingat kondisi memprihatinkan di Gaza, Palestina.
“Mari kita gunakan Ramadan ini sekaligus untuk mendoakan saudara-saudara kita di Palestina agar mereka lebih kuat dan agar penderitaan mereka segera berakhir. Jadi mari kita tingkatkan solidaritas antarsesama manusia di bulan Ramadhan,” kata Menlu Retno, mengingatkan akan kondisi mereka yang berpuasa dalam keadaan penuh cobaan.
(Parlin)