
Bangkalan dettiknews.com Mathur Husyairi Calon Bupati Bangkalan dengan nomor urut 02 di fitnah atas dugaan penyalahguaan pemakaian listrik dilos di rumah kediamannya.di Jln Teuku Umar Kemayoran Kecamatan Bangkalan Jawa Timur.
Kronologis Awalnya ada Warga Masyarakat Insial ACH menjelaskan di rumah Mathur terlihat meteran Listrik daya 900 Waat, dan pemakaian listrik di Rumahnya Mathur pemakaian listrik tidak sesuai dengan Meteran Listrik ,hal ini tidak masuk akal logika menurutnya ACH, apa iya daya KWH 900 Waat bisa kuat listrik tersebut sedangkan pemakaian daya besar.
Akhirnya ACH mengadu atau membuat laporan ke petugas PLN Rayon Bangkalan.Atas dugaan penyalahgunaan pengelosan listrik di rumah Mathur,
Pada ahirnya Petugas PLN datang dengan sigap dan langsung memeriksa Meteran arus listrik di rumah Mathur yang dipimpin oleh Direktur PLN Unit Layan Pelanggan PLN Rayon Bangkalan Ilham didampingi oleh Aparat kepolisian.
Petugas PLN saat melakukan pemeriksaan dan pengecekan tidak ditemukan pelanggaran dan pengelosan, semuanya berjalan sesuai aturan yang ditentukan pihak PLN, penggunan perlistrikan sesuai pemakaian sesuai prosudur daya yang tertera di Meteran.
Mathur Husyairi secara tegas dan meminta klarifikasi menyampaikan “Memang Kemarin pak Ilham datang kesini atas aduan warga, itu sudah benar apa yang dilakukan pak ilham cepat tanggap atas aduan tersebut, cuman saat itu saya tidak ada di rumah.”terang Mathur tgl 8/9/2024.
Lanjut Mathur memang benar dirumahnya ada 2 kilometer yang kapasitasnya 2000 lebih dan yang satunya di garasi 900 kWh.mungkin terlihat yang 900 kWh memang ada diluar yaitu di garasi.sementara pelapor atau pengadu tersebut tidak pernah masuk ke ruangan saya yang ada kilometernya yang mempunyai kapasitas 2000 lebih.jadi tudingan tersebut jelas tidak benar ketika saya di bilang ngelos Listrik, karena saya tidak tahu apa apa tentang ilmu kelistrikan.
Tudingan tersebut Mathur Husyairi menyikapinya nyantai dengan kepala dingin, jadi semua tuduhan tersebut tidak terbukti apalagi sudah viral di Media Sosial, pemberitaan opini yang tidak mendasar, seharusnya membuat pemberitaan yang berimbang di Medsos, melakukan konfirmasi terlebih dulu terhadap saya,agar menjadi pemberitaan yang akurat dan berimbang sesuai fakta dilapangan dan tidak menyalahi kode etik jurnalistik.
Saya meminta maaf kepada masyarakat Bangkalan atas keresahan tudingan tersebut.saya tidak ingin jadi korban politik adu domba gara gara ini, saya berharap di era digitalisasi kita ciptakan dan kerukunan di Kabupaten Bangkalan kita gunakan politik sehat demi terwujudnya Kabupaten Bangkalan kemajuan makmur dan kesejahteraan agar bisa cepat dirasakan oleh warga Masyarakat tuturnya.
Jurnalis Rahmawati.