
Jakarta, dettiknews.com tunjangan DPR RI – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan keterangan hasil perkembangan terbaru di Istana Kepresidenan pasca demo massa ditemani Megawati hingga Surya Paloh, Minggu (31/8/2025).
Prabowo menyampaikan keterangan terkait pertemuan yang dilakukan dengan sejumlah Ketum Parpol, termasuk soal tunjangan DPR.
Gelombang demonstrasi besar-besaran terjadi sejak 25 Agustus 2025 berawal dari aksi “Bubarkan DPR RI” di Jakarta.
Aksi tersebut, dipicu kemarahan publik terhadap pernyataan kontroversial sejumlah anggota DPR yang arogan dan sombong serta sangat melukai hati rakyat dan terkait gaji dan tunjangan DPR Rp 50 juta, serta tuntutan reformasi lembaga legislatif.
Adapun puncak kemarahan terjadi pada 28 Agustus 2025, saat Affan Kurniawan (21) pengemudi ojek online, tewas dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat mengikuti aksi di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat. Yang diduga arogan dan Berlebihan.”
Kini, aksi di sejumlah daerah pun masih berlangsung, termasuk di Bondowoso, Jawa Timur dan beberapa daerah lainnya di tanah air.
Di tengah suasana demo ini, Presiden Prabowo memanggil seluruh ketua umum partai politik ke Istana Negara, Jakarta, Minggu.
Tampak Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri hingga Ketum PAN Zulkifli Hasan hadir di Istana.
Setelah pertemuan, Prabowo menyampaikan keterangan terkait pertemuan yang dilakukan dengan sejumlah Ketum Parpol, termasuk langkah tegas pimpinan partai.
Dalam keterangannya. Presiden menegaskan, pihaknya memantau terus perkembangan situasi terkini di berbagai wilayah Indonesia.
“Terus memantau perkembangan situasi yang terjadi di Jakarta dan beberapa di daerah lain di Indonesia. Negara menghormati dan terbuka terhadap kebebasan menyampaikan pendapat dan aspirasi yang murni dari masyarakat,” kata Presiden dalam konferensi pers, Minggu sore.
Poin selanjutnya, Presiden memastikan petugas keamanan yang terbukti bersalah dalam insiden pengemudi ojek online dilindas bakal ditindak tegas setegas nya karena peristiwa tersebut sangat menambah kekecewaan presiden.
Prabowo yang juga Ketum Gerindra ini, meminta polisi untuk mengungkap kasus secara transparan.
“Terhadap petugas yang kemarin melakukan kesalahan patal terindikasi tidak ada upaya mengerim dan/atau terkesan .” Janggal saat ini kepolisian telah melakukan proses pemeriksaan, saya minta dilakukan cepat secepatnya, transparan, dan dapat diikuti secara terbuka secara publik,” kata Kepala Negara dengan sangat tegas.
Kemudian, Prabowo juga menyinggung soal tindakan tegas pimpinan partai terhadap anak buahnya yang menyampaikan pernyataan keliru di hadapan publik itu agar segera diambil tindakan tegas .
“Dalam rangka menyikapi apa yang menjadi aspirasi murni masyarakat, saya menerima laporan ketum parpol bahwa mereka telah mengambil langkah tegas terhadap anggota DPR masing-masing tertanggal 1 September 2025, yaitu terhadap anggota DPR yang telah keliru bersikap dalam menyampaikan pernyataan,” lanjutnya.
(Parlin)