
Jakarta,dettiknews.com G,20 RIO SUMMIT Argentina tetap mendukung sebagian besar isi dokumen akhir. Deklarasi G20 juga membahas konflik yang terjadi di Israel-Palestina dan menyerukan perdamaian atas konflik Ukraina-Rusia.
Para pengamat menilai dokumen tersebut lebih sebagai deklarasi niat baik dengan sedikit langkah konkret. Salah satu topik utama adalah usulan Brasil untuk mengenakan pajak sebesar 2% pada miliarder dunia, yang akan memengaruhi sekitar 3.000 orang.
Proposal ini sempat mendapat tentangan keras dari Argentina, tetapi akhirnya dimasukkan dalam dokumen akhir. Lula juga meluncurkan aliansi global melawan kelaparan dan kemiskinan, yang telah didukung oleh 82 negara.
Organisasi internasional seperti Rockefeller Foundation dan Bill & Melinda Gates Foundation juga mendukung pendapat tersebut. Demonstrasi di Pantai Copacabana, yang menampilkan 733 piring kosong untuk menggambarkan jumlah orang kelaparan di dunia, turut menyoroti urgensi masalah ini.
Langkah Brasil mendapat pujian dari organisasi seperti Oxfam. Mereka menilai Brasil berhasil membawa perhatian pada ketimpangan ekstrem dan kelaparan global.
Di sisi lain, reformasi Dewan Keamanan PBB menjadi salah satu poin penting dalam deklarasi. Para pemimpin menyerukan reformasi agar lebih representatif dan sesuai dengan dunia modern.
Hal tersebut mencerminkan suara wilayah yang kurang terwakili seperti Afrika dan Amerika Latin. Meski demikian, tidak ada kesepakatan tentang bagaimana reformasi itu dilakukan.
Amerika Serikat mendukung dua kursi permanen baru untuk Afrika tanpa hak veto. Sementara kelompok negara seperti Brasil, Jerman, India, dan Jepang mendukung penambahan kursi permanen untuk diri mereka sendiri.
Deklarasi G20 ini mencerminkan harapan Brasil untuk perubahan tata kelola global yang lebih adil. Lula dinilai berhasil memanfaatkan presidensi Brasil untuk meningkatkan fokus pada isu-isu penting seperti kelaparan dan ketimpangan.
Namun, langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah tersebut masih kurang jelas. Secara keseluruhan, meski ada tantangan negosiasi, KTT ini tetap dianggap sebagai pencapaian signifikan bagi Brasil dan Presiden Lula.tgl 20/12/2024.
(Parlin)