
Jakarta dettiknews.com.Kabar duka menyelimuti Gereja Indonesia, khususnya Keuskupan Agung Kupang, dengan berpulangnya Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang yang wafat pada Jumat (4/4/2025) pukul 05.20 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Jenazah Almarhum diberangkatkan menuju Kupang pada Sabtu, 5 April 2025. Setibanya di Kupang, jenazah disemayamkan di Gereja Kristus Raja Katedral Kupang. Uskup Emeritus Mgr Petrus Turang wafat, Kita Kehilangan Tokoh Kemanusiaan.Prabowo Melayat Uskup Emeritus Mgr. Turang: Beliau Selalu Kerja untuk Rakyat Kecil,” ujar
Presiden Prabowo Saat Berbelasungkawa atas Wafatnya Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang
Langkah ini diambil untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi umat beriman, para imam, religius, serta seluruh masyarakat untuk memberikan penghormatan terakhir dan memanjatkan doa bagi kedamaian jiwa beliau .
“Beristirahatlah dalam damai, Mgr. Petrus Turang. Terima kasih atas teladan iman dan kasih yang telah diberikan kepada Gereja dan umat,” demikian ungkapan duka cita yang disampaikan oleh pihak Keuskupan Agung Kupang
pada Sabtu.Mengenang Sosok Uskup Emeritus Mgr. Petrus Turang
Mgr. Petrus Turang dilahirkan pada 23 Februari 1947 di Tataaran, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, dalam sebuah keluarga Katolik yang taat.
Sejak usia muda, beliau menunjukkan ketertarikan yang mendalam terhadap kehidupan religius. Hal ini mengantarkan nya untuk menempuh pendidikan di Seminari Menengah Kakaskasen, Tomohon, dan kemudian melanjutkan studi filsafat dan teologi di Seminari Tinggi Pineleng sebagai persiapan untuk menjadi seorang imam.
Setelah ditahbiskan menjadi imam diosesan Keuskupan Manado pada 18 Desember 1974 oleh Mgr. Theodorus Hubertus Moors, M.S.C., Mgr. Petrus Turang memulai pelayanannya dengan berbagai tugas pastoral. Dedikasi dan pengabdiannya yang tinggi membawa nya menduduki posisi Sekretaris Eksekutif Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) di Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), di mana beliau dinilai memberikan kontribusi signifikan dalam berbagai program sosial ekonomi gereja.
Puncak pelayanan beliau tiba pada 21 April 1997, ketika Vatikan menunjuk Mgr. Petrus Turang sebagai Uskup Agung Koajutor Keuskupan Agung Kupang.
Upacara penahbisan berlangsung pada 27 Juli 1997 di Arena Promosi Hasil Kerajinan Tangan Rakyat NTT, Kupang, dengan Uskup Agung Jakarta, Kardinal Julius Darmaatmadja, S.J., bertindak sebagai penahbis utama.
Setelah Uskup Agung Gregorius Manteiro, S.V.D. wafat pada 10 Oktober 1997, Mgr. Petrus Turang secara resmi mengemban tugas sebagai Uskup Agung Kupang. Selama 27 tahun kepemimpinannya, beliau dikenal sebagai sosok yang tegas dan berwibawa, namun tetap memiliki hati yang humanis dan lembut.
Mgr. Petrus Turang juga dikenal aktif dalam mengembangkan Keuskupan Agung Kupang melalui pendirian paroki-paroki baru serta peningkatan kualitas pelayanan pastoral.di bawah kepemimpinannya, jumlah umat Katolik di keuskupan tersebut dilaporkan mengalami peningkatan yang signifikan.
Pada 9 Maret 2024, Mgr. Petrus Turang mengumumkan pengunduran dirinya sekaligus memperkenalkan Mgr. Hironimus Pakaenoni sebagai penggantinya. Hal ini menandai berakhirnya masa jabatan beliau sebagai Uskup Agung Kupang, dan setelah pensiun, beliau menyandang gelar Uskup Agung Emeritus. Mgr. Petrus Turang akan selalu dikenang atas dedikasi dan kontribusinya yang besar bagi gereja dan masyarakat luas.
(Parlin)