
Jakarta.dettiknews.com Presiden Prabowo Subianto tiba di Indonesia setelah melakukan kunjungan kerja ke kawasan Timur Tengah dan Turki di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa- 15/April/2025,
Prabowo, bersama rombongan terbatas, sebelumnya lepas landas dari Amman, Kerajaan Yordania Hasyimiyah pada Senin, 14 April 2025,
Kehadiran Prabowo disambut oleh Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan, Budi Gunawan, Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, dan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Prabowo sebelumnya melakukan kunjungan ke Persatuan Emirat Arab (PEA), Republik Turkiye, Republik Arab Mesir, Qatar, dan Kerajaan Yordania Hasyimiyah, Presiden Prabowo telah melakukan pertemuan dengan masing-masing pemimpin negara mengenai pembahasan bunga Bilateral Globalisasi tersebut .
Dalam kunjungannya, Prabowo berkonsultasi dan berdiskusi dengan para pemimpin negara dengan pembahasan terkait peningkatan hubungan kerja sama kedua negara Dimasing-masing negara dan sekaligu tidak kalah penting tentang kondisi geopolitik dan ekonomi global yang terutama Stop perang Bersenjata Menuju perdamaian Global .
Sejumlah dokumen kerja sama telah disepakati dan ditandatangani dan dipertunjukkan di hadapan para pemimpin negara. Kerja sama ini meliputi sejumlah bidang mulai dari peningkatan kerja sama strategis kedua negara, politik, keamanan, kebudayaan, pertanian, pendidikan, hingga di keagamaan dan perdagangan Dunia .
Sebelum pulang ke Indonesia, Prabowo sempat menyampaikan bahwa pada pertemuannya dengan Raja Abdullah II bin Al-Hussein, kedua pemimpin membahas komitmen yang kuat untuk meningkatkan kerja sama Indonesia dan Yordania dalam sejumlah bidang.
“Kita membahas peningkatan kerja sama di beberapa bidang, seperti bidang pendidikan, sains, teknologi, ekonomi. Ya kan kita disini kita beli banyak fosfat, potash untuk pupuk kita, salah satu termurah di dunia,” kata Prabowo, Senin (14/4/2025).
Selain itu, Presiden Prabowo juga mengatakan bahwa isu kemanusiaan di Gaza turut menjadi fokus utama dalam pembahasan. Indonesia, menurut Kepala Negara secara aktif mendorong terwujudnya gencatan senjata dan menawarkan dukungan untuk mempercepat proses perdamaian.
“Kita juga bicara masalah Gaza, bagaimana kita bisa membantu dari segi kemanusiaan, juga kita mendesak segera ada gencatan senjata, dan kita akan menawarkan apa yang bisa kita bantu untuk mempercepat proses perdamaian tersebut,” kata dia.
(Parlin)