
Jakarta dettiknews.com Mulai 5 Oktober mendatang, pakaian dinas lapangan (PDL) TNI bercorak loreng malvinas akan digantikan oleh Pakaian Dinas Loreng dengan corak baru yang oleh Mabes TNI disebut / atau dipanggil sage green.
Meski resminya dilakukan pada peringatan HUT ke-80 TNI, Namun beberapa prajurit dan pimpinan TNI sejatinya sudah lebih terlihat menggunakan PDL bermotif sage green tersebut.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah menjelaskan, keputusan pergantian loreng malvinas kepada sage green bukanlah keputusan yang diambil secara tiba-tiba.
Menurutnya, keputusan itu lahir daripada rangkaian kajian panjang dan sudah melalui berbagai pertimbangan hingga akhirnya terbit keputusan panglima .
”Terkait dengan seragam TNI yang baru . Sudah disampaikan oleh wakil panglima TNI beberapa hari yang lalu dan sudah ada keputusan daripada bapak panglima TNI tentang penggunaan seragam corak baru dengan warna sage green. Seperti yang rekan-rekan media lihat di sini dan mungkin juga telah melihat di beberapa pasukan sudah menggunakan dan/atau para juri juga menggunakan,” tuturnya
Freddy mengatakan, pergantian corak tidak semata-mata soal estetika. PDL sage green dipilih dengan mengubah fungsi pemakaian semasa penugasan, termasuk misi-misi tempur di medan yang menjadi tugas TNI.
Ia mengatakan corak baru dinilai lebih sesuai dengan vegetasi di Indonesia dan memberi keselesaan lebih bagi pemakainya.
“Maka dipilihlah corak ini. Corak PDL TNI baru. Dengan pola digital. Pola digital lebih kecil, lebih kecil daripada PDL malvinas itu.
Dan itu pastinya akan memberikan rasa kebanggaan kepada prajurit. Kemudian secara tidak langsung akan meningkatkan militansi dalam setiap kegiatan yang diemban,” Katanya .
Sebelumnya, sejumlah pejabat TNI sudah kelihatan menggunakan loreng baru tersebut, antara lain Wakil Panglima TNI Jenderal TNI Tandyo Budi Revita dan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letjen TNI M Saleh Mustafa. Perbandingan visual menunjukkan motif dan gradasi warna hijau sage relatif lebih lembut berbanding loreng malvinas yang selama ini dipakai sebagai PDL TNI.
”Sekarang kan namanya kan loreng malvinas yang lama, (digunakan) dari tahun 1982,” kata Tandyo
ketika dimintai keterangan Oleh Wartawan mengenai loreng baru tersebut.
Secara kasat mata, loreng malvinas tampak lebih gelap dan dominasi hijau lebih kuat, sementara motif sage green terlihat lebih lembut sehingga menurut para perwira lebih sesuai dengan kondisi medan Indonesia, termasuk kawasan hutan yang kerap menjadi tempat penugasan TNI.
(Parlin)