Kalimantan ,dettiknews.com Pemkab Tanah Bumbu seharusnya belajar mandiri demi mewujudkan tata kelola pemerintahan Tanah Bumbu yang bersih, efektif, dan berorientasi pada pelayanan publik. demi sebuah perubahan dan kemajuan daerah Tanah Bumbu makmur dan sejahtera
Warga berharap Tanah Bumbu sangat membutuhkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang disiplin, inovatif, dan bertanggung jawab dalam menjalankan roda pemerintahan yang profesional, berintegritas, adaptif demi sebuah kemajuan Tanah Bumbu modern.
Namun hal ini Pelaksanaan kegiatan Coaching dan Mentoring Penyusunan TPP Berbasis Kinerja oleh Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu di Laksanakan di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, pada 9 November 2025, menuai Kritik dan pertanyaan masyarakat Ada apa? dibalik ini diduga telah menyalahi aturan.
Kegiatan terlaksana Berkolaborasi dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN) itu diketahui berlangsung di kampus IPDN Makassar. Sejumlah warga menilai, pelaksanaan di luar daerah menimbulkan pertanyaan mengenai efisiensi anggaran dan relevansi lokasi kegiatan.
“Kalau tujuannya untuk meningkatkan kapasitas ASN, tentu bagus.tapi akan lebih baik bila dilaksanakan di Tanah Bumbu agar lebih hemat dan dekat dengan kebutuhan daerah,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Minggu (9/11/2025).
Dari informasi yang dihimpun, sebagian besar peserta kegiatan merupakan staf SKPD.
Publik berharap kegiatan tersebut benar-benar memberikan manfaat nyata bagi peningkatan kinerja aparatur Tanah Bumbu, agar selaras dengan efisiensi dan efektivitas pemerintahan yang terus digaungkan pemerintah pusat :
1 Dari sisi regulasi tidak ada Larangan mutlak pagi BIP Birokrasi Instansi pemerintah daerah untuk mengadakan giat tersebut diluar wilayah nya namun, Permendagri dan aturan efesiensi belanja perjalanan dinas presiden Prabowo Subianto bukan nya menekankan agar dilakukan di lokasi paling efisien. Yakni di wilayah sendiri dan/atau provinsi terdekat kecuali jika alasan lokasi berkaitan langsung dengan substansi pelatihan.
2 , Dari sisi relevansi IPDN Makasar memang merupakan lembaga pendidikan pemerintah di bawah Kemendagri. Namun jika kegiatan tersebut hanya berkaitan dengan TPP berbasis kinerja aparatur sipil negara . dan bukan pelatihan teknis kelembagaan BIP Birokrasi Instansi pemerintah. Wilayah daerah maka keterkaitan dengan IPDN relatif lemah.Dengan kata lain, perlu alasan akademis atau dan/atau kemitraan resmi yang kuat agar pemilihan lokasi tersebut menjadi wajar. “
3.Dari sisi efesiensi anggaran :
Jika peserta yang hadir sebagian besar hanya staf SKPD, maka biaya perjalanan, penginapan, dan konsumsi di luar daerah dapat dinilai tidak efisien, terutama di tengah kebijakan nasional yang menekankan penghematan dan value for money dalam setiap kegiatan ASN.”
4.Dari sisi persepsi publik tanpa penjelasan yang transparan,
Masyarakat mudah menilai kegiatan semacam itu sebagai bentuk pemborosan atau alasan berpergian dinas Tanpa hasil yang sepadan. Diduga bagian dari akal akalan alias korupsi gaya baru.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu belum memberikan penjelasan resmi bahkan di konfirmasi melalui tlp WhatsApp tidak di balasnya dalam pertanyaan : 1. apa alasannya memilih lokasi kegiatan di Gowa ?.. 2.apa hasil dari pelatihan berlangsung demi sebuah kemajuan Tanah Bumbu?..pada tanggal 11/11/2025
(Parlin )
