Jakarta,dettiknews.com Lurah Pejaten Barat, Yudi Setia Prawita, mengunjungi Markas Rekan Indonesia hari ini (26/11) untuk menjajaki kolaborasi program kesehatan promotif dan preventif yang akan dijalankan di wilayah Pejaten Barat, Jakarta Selatan.
Pertemuan tersebut membahas upaya bersama dalam menekan angka tuberkulosis (TB) serta meminimalkan kasus demam berdarah dengue (DBD) yang masih menjadi tantangan kesehatan warga di kawasan permukiman padat.
Yudi mengatakan, persoalan TB dan DBD tidak dapat ditangani semata melalui layanan kuratif di puskesmas. Upaya pencegahan, edukasi, dan deteksi dini di tingkat warga perlu diperkuat melalui kemitraan lintas sektor.
“Penanganan TB dan DBD harus bergerak dari hulu. Peran kelurahan adalah memastikan edukasi kesehatan berjalan, lingkungan lebih bersih, dan warga tahu ke mana harus berobat ketika mengalami gejala,” kata Yudi.
Selain pengendalian penyakit menular, kolaborasi ini juga diarahkan untuk memperkuat literasi kesehatan masyarakat, khususnya mengenai prosedur layanan kesehatan di DKI Jakarta serta akses jaminan kesehatan bagi warga yang belum terlindungi.
Ketua Rekan Indonesia DKI Jakarta, Martha Tiana Hermawan, menilai TB dan DBD tidak hanya persoalan medis, tetapi juga persoalan sosial yang berkaitan dengan kondisi lingkungan hunian dan keterbatasan akses layanan.
“Banyak kasus TB terlambat ditangani karena minim informasi dan pendampingan. Pendekatan berbasis komunitas penting agar warga tidak takut memeriksakan diri dan memahami haknya dalam layanan kesehatan,” ujar Tian.
Rekan Indonesia dan Kelurahan Pejaten Barat sepakat mendorong kegiatan bersama berupa penyuluhan kesehatan di tingkat RW, kampanye kebersihan lingkungan, pendampingan pasien, serta sosialisasi prosedur pelayanan kesehatan.
Kedua pihak berharap kolaborasi ini dapat meningkatkan deteksi dini, memperkuat kepatuhan berobat pasien TB, serta menurunkan potensi wabah DBD di lingkungan permukiman.
(Win)
