
Bangkalan ,dettiknews.com Program Pemprov Jatim Melalui BUMDes Desa Tengket Jaya kini semakin Viral di Publik menguat aroma bau tidak sedap tercium oleh Pemerintahan Pusat, awalnya penitia pelaksana, Mengajukan dana anggaran diperuntukan untuk Desa Tengket yang diperuntukan Kapal Nelayan dan kapal pariwisata untuk disewakan terhadap Masyarakat Desa Tengket Kec Arosbaya Kab Bangkalan Jawa Timur tgl 25/11/2024..
Fakta dilapangan menjukan program BUMDes tersebut diduga Fiktif tidak sesuai dengan dana anggaran dan keperuntukannya,saat dipertanyakan tentang BUMDes penitia pelaksana hanya menunjukan Gudang Kosong yang Notabene tidak berfungsi.terkesan menutup nutupi atas kesalahannya.
Pada Ahirnya penitia pelaksana mengalihkan kepercayaan Masyarakat dan menyediakan Toko Sembako Menurutnya itu semua Produk dari BUMDes Desa Tengket.didalam Toko Sembako Hanya berisi beberapa barang di dalam seperti : air gelas mineral kurleb 100 kardus, juga ada indomie sebanyak 2 kardus, ada sebuah etalase yang didalamnya berisi beberapa barang seperti mie goreng indomie, pop mie 2 biji, chocolatos 2 kardus, beng beng 2, siip sugar, tepung terigu 4 kg. dengan gula 8 kg.Jadi semua dijadikan terkesan Formalitas untuk menutupi bobroknya penitia pelaksana agar BUMDes tidak tersentuh Hukum
Dana anggaran BUMDes Desa Tengket dengan Rp 100.000.000Juta anggaran tersebut diduga dijadikan ajang Korupsi secara struktur dan masif yang dilakukan oleh penitia pelaksana.
Saat di konfirmasi salah satu tokoh masyarakat yang meminta namanya tidak dipublikasikan menyampaikan” membenarkan bahwa semuanya (barang yang didatangkan digudang, hanyalah sebatas formalitas untuk menutup nutupi kedoknya BUMDesa Tengket.
“Jadi sembako di balai Desa tersebut yang katanya itu bentuk BUMDes Tengket itu hanya formalitas saja. Buktinya isi dalam tokonya tidak sesuai sama keperuntukan dengan dana anggaran yang di cairkan, jadi selama ini saya sebagai warga Tengket baru tahu bentuk BUMDes setelah ramainya di Media, Ternyata Fiktif ujarnya.
Setelah di konfirmasi kepada salah satu tokoh Masyarakat mengatakan” bahwa dulu awal pengajuan nya memang untuk perahu nelayan.namun pada realisasinya berubah menjadi perdagangan untuk proses peralihan dari perahu nelayan ke perdagangan itu saya tidak tahu betul. Sebab untuk proses pengajuan perahu nelayan saya memang ada disitu karena sebelum pergantian kepala Desa dan untuk pengurus BUMDes selanjutnya itu kepala Desa yang memilih. Dari proses peralihan perahu wisata ke nelayan yang mengetahui hal tersebut adalah pak korim,” ujarnya.
Korim tokoh serta pejabat pemdes Tengket alih-alih Korim sangat irit keterangan dan enggan stetmen tentang BUMDes terutama tentang identitas serta aktivitas karyawan BUMDes selama ini serta penghasilan dari bumdes tersebut Korim meresponnya dengan meminta agar konfirmasi langsung pada kepala desa Tengket .
Atas kejadian tersebut Warga masyarakat meminta terhadap Aparat Penegak Hukum (APH) Khususnya Kejaksaan Tinggi Bangkalan Agar turun langsung kelapangan memanggil terhadap para pelaku, lakukan Audit atas kerugian uang Negara, apa terbukti maka pelaku harus di tangkap dan diproses sesuai Undang undang Berlaku,dan uang Negara harus dikembalikan ke khas Negara dan harus dilengkapi dengan bukti surat pengembalian secara tertulis.
Hal ini sangat disayangkan Tim Investigasi dettiknews.com mendapatkan intimidasi dan ancaman dari Oknom Ormas insial S mengatakan” jika kamu terus menerus memberitakan dan mengungkap BUMDes Fiktif di Desa Tengket,ingat ya Kepala Desa Tengket tempatnya uang dan dia tidak akan segan segan menyuruh orang lain untuk membunuh atau menghilangkan nyawa mu sebagai jurnalis. kalo kamu gak mau semuanya terjadi, temui kepala desa dan meminta perdamaian.terang S dengan Nada beringas.
Atas kejadian tersebut Pimpinan Redaksi Pusat akan mengambil tindakan tegas demi keselamatan Jurnalis untuk mendapatkan keadilan dan perlindungan Hukum, selanjutnya akan melaporkan masalah ini Ke Polda Jawa Timur dan selanjutnya akan bersurat Ke Mabes Polri dan Kapolri, Bahkan Ke Presiden RI agar kasus Korupsi BUMDes di Desa Tengket terungkap secara terang benderang kepublik dan tidak ada beking Bekingan karena sudah merugikan Uang Negara, kalo hal ini ada pembiaran dari APH Maka Oknom tersebut tambah Merajalela terkesan Kebal Hukum karena merasa banyak Uang bisa bayar sana sini.
(Red)