Tim dari Mabes TNI dan Polri turun tangan mengusut peristiwa penyerangan di Polres Jeneponto. (Dok. Istimewa)
Dettiknews.com – Jakarta, Tim Gabungan TNI-Polri melakukan penyelidikan terhadap insiden penyerangan Polres Jeneponto, Sulawesi Selatan, oleh orang tidak dikenal (OTK). Hal ini sebagai bentuk soliditas dan sinergi TNI-Polri dalam menyelesaikan kasus tersebut.
Tim gabungan TNI-Polri ini dipimpin oleh Kepala Divisi (Kadiv) Propam Polri Irjen Pol Syahar Diantono bersama Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Laksamana Muda TNI Edwin. Keduanya meninjau langsung tempat kejadian perkara (TKP) yang terjadi pada Jumat (28/4) dini hari lalu.
“Saya hanya ingin menegaskan kembali bahwa soliditas TNI-Polri dan sinergitas TNI-Polri itu merupakan perintah dari Bapak Presiden dan tentu tentunya kita harus melaksanakan itu semua, harus mengaplikasikan itu,” ujar Syahar Diantono dalam keterangannya, Minggu (30/4/2023).
Syahar mengungkapkan dirinya dan Laksamana Muda TNI Edwin sudah dua hari turun langsung mencari fakta dan melakukan pendalaman. Tim gabungan, kata dia, sudah mengunjungi sejumlah pejabat militer dari kedua institusi di Sulawesi Selatan ini.
“Ke pomdam bertatap muka langsung dengan Pangdam jajaran serta Bapak Kapolda juga. Kita juga ke Polda dan terakhir hari ini kita di Polres Jeneponto dan Alhamdulillah kita lihat bersama-sama bahwa kebersamaan TNI-Polri di jajaran Polda Sulawesi Selatan itu sangat sinergi sangat-sangat solid termasuk di Polres Jeneponto ini kita lihat bersama bagaimana kebersamaan sinergitas antara Pak Kapolres dengan Pak Dandim,” paparnya.
Syahar melanjutkan saat ini situasi di Polres Jeneponto dan sekitarnya juga sudah kondusif. Menurutnya, masyarakat juga sudah beraktivitas normal usai insiden tersebut.
“Alhamdulillah kita lihat juga suasana masyarakat ini normal-normal. Kami lihat di Polres juga normal seperti biasa melakukan pelayanan masyarakat seperti biasa. Kalau kita lihat tadi ada proses rekrutmen, proses pelayanan masyarakat dan sebagainya,” ujar Syahar.
Hal senada disampaikan Laksamana Muda TNI Edwin. Edwin mengatakan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono berpesan agar sinergi TNI-Polri ditingkatkan.
“Tim datang ke sini merupakan satu wujud dari sinergitas kita TNI-Polri dalam menyelesaikan permasalahan ini secepat mungkin. Pesan dari Bapak Panglima TNI, yang pertama adalah sinergitas TNI-Polri harus ditingkatkan dan harus dijadikan pemahaman bagi seluruh prajurit maupun aparat Polri,” kata Edwin.
Edwin menuturkan Panglima TNI juga berpesan, apabila ada prajurit TNI yang terbukti terlibat, akan diberi sanksi tegas. Proses hukum, lanjutnya, juga akan dilakukan sesuai dengan ketentuan.
“Apabila di dalam proses investigasi yang terdalam yang kita laksanakan ada hal-hal yang melibatkan para prajurit khususnya maka kita akan melaksanakan suatu proses hukum sesuai dengan ketentuan,” ujarnya.
Panglima TNI, kata Edwin, juga menegaskan bahwa prajurit TNI tidak boleh arogan. Dia mengatakan prajurit diminta tegas tetapi humanis.
“Kemudian penegasan beliau lagi bahwa TNI prajurit TNI tidak boleh arogan tetap tegas tetapi humanis ini merupakan satu panduan-panduan yang kita laksanakan di dalam proses penyelesaian masalah kita dan tim saat ini sedang bekerja,” tutur Edwin.