Jakarta,- dettiknews.com
Festival Kampung Tugu 2023 kembali digelar sebagai simbol ragam budaya yang dimiliki bangsa Portugis. Festival Kampung Tugu kembali digelar. Acara ini memperingati 35 Tahun krontjong Toegoe, peresmian Living Roemah Toegoe dan Tradisi Malam Natal di Kampung Tugu dimeriahkan dengan sejumlah pagelaran budaya yang berlatar budaya Portugis antara lain krotjong toegoe,Jlo Angela, Palang Pintu, Ondel ondel, Tarian Betawi,Gambang Kromo, Goody Bag Painting Foto Booth,Kuliner Tugu Pameran Koleksi Museum Ziarah Makam dan Pesta Kembang Api Acara tahunan ini menjadi momen silaturahmi bagi masyarakat Komunitas Kampung Tugu, sebagai ajang mengenalkan budaya Kampung Tugu kepada warga masyarakat luas Khususnya Warga masyarakat DKI JAKARTA
Kepala Bidang Kebudayaan DKI JAKARTA Linda Enriany dan Kasudin Kebudayaan ibu Cucu Jakarta Utara mengatakan, Festival ini merupakan program pemerintah guna memperingati sejarah Kebudayaan Portugis yang ada di jakarta dan diselenggarakan sebagai bagian dari sosialisasi program Enjoy Jakarta dan 12 destinasi wilayah pesisir Jakarta Utara
Kebudayaan yang tertua di Jakarta Utara ini harus tetap terus terjaga sebagai bukti warisan tidak benda tapi milik bangsa. Begitupun warisan lainnya seperti rabu-rabu, mandi-mandi hingga bahasa tutur yang kini telah diadopsi sebagai bahasa Indonesia seperti bangku, bantal, bendera, biola, meja, serdadu, boneka, algojo, pita, cerutu, gereja, jendela, mentega dan sepatu,” ucap Kepala Suku Dinas Kebudayaan, di Jakarta, Minggu (23/12/2023).
Lebih lanjut ibu Cucu menjelaskan, bahwa sejarah Kampung Tugu dibangun oleh Mardijkers, bangsa Portugis yang menjadi tawanan perang VOC. Kampung yang mulai berdiri pada awal Tahun 1661 oleh sekitar 23 keluarga yang dibawa Belanda tidak lama setelah mereka menguasai wilayah Malaka.
Mereka memperoleh tanah di sekitar daerah Koja, dari VOC dengan syarat pindah agama dari Katolik ke Potestan. Dari sana mereka mulai berbaur dan menyebar ke sejumlah wilayah Nusantara. Hingga saat ini Komunitas Kampung Tugu mewariskan sejumlah kebudayaan baru seperti musik keroncong.
Festival yang dimulai dengan tari-tarian yang mewarisi kebudayaan Portugis ini menjadi simbol keberagaman budaya yang ada di Ibu Kota,” ujarnya
(JHON )