
Bangkalan, dettiknews.com di panggilnya kades Glagga oleh Ketua Inspektorat Kabupaten Bangkalan masalah pemakaian anggaran ADD/DD pada tahun 2023 dengan anggaran Rp 1.416.789.000.tidak transparan dalan penggunaan Anggaran dan tidak pernah melibatkan tokoh masyarakat,tokoh Agama Serta Aparat Penegak Hukum tepatnya di desa Glagga kec Arosbaya Kab Bangkalan Jawa Timur.
Awalnya kehadiran 2 Jurnalis di kantor Inspektorat Mlajah mendapat ijin dari Pj Bupati Bangkalan Arief M Edy sebelumnya, untuk melakukan Liputan di Kantor Inspektorat. disaat melihat Kades Glagga memasuki kantor inspektorat terlihat tertunduk dan tidak menegornya Jurnalis.
Namun saat pulang Kades dari Kantor inspektorat kades Glagga Jakfar Amin didampingi oleh kepala Dusun Besambih Misjam mendatangi Rumah Wartawan dettiknews.com bertemu dengan ibu kandung Jurnalis, Kades mengatakan” anak kamu ngelaporin saya dipemberitaan, saya dipanggil keinspektorat,Ibu sey ntar tanyakan dan bicarakan baik baik terhadap anak ibu ya! Gak usah ikut ikutan jadi seperti itu tolong bilangin jangan diterusin jadi wartawan ya.saya terangkan biar paham Kenapa jalan infrastruktur tidak di bangun karena anggaran Dana Desa 2023 Tidak Turun, siapa yang mau bangun walaupun jalannya banyak Hancur kalo anggaran nya belum turun.dapat dari mana saya uang untuk membangun jalan.
Juga saya terangkan seperti anggaran PKH kenapa Gak Turun? Karena di makan Istri anggota BPD.Sesuai Rekaman Suaranya Jakfar Amin tgl 15/1/2024.
Keesokan harinya kepala Dusun Besambih Misjam selalu meneror ibunya jurnalis ke tlp selulernya mengatakan”anak ibu masih jadi wartawan Awas hati hati kalo masih jadi wartawan, kalo ditangkap Polisi tidak ada yang bartanggungJawab. Terang misjam.
Ahirnya Kedes tlp pamannya jurnalis inisial N Tolong bilangin ke ponakan sampean ya takut ke sandung masalah soalnya itu berita salah semua.Terang kades.Juga kepala Dusun Laok Gunung Abdussomad mendatangi rumahnya pamannya Jurnalis berupaya membujuknya Namun N saya tetap akan sampaikan terhadap ponakan, dia berhak memilih itu sudah menyangkut profesi terang N.
Merasa terganggu dipemberitaan media onlone ahirnya kades perintahkan ketua BPD untuk mendatangi Rumahnya pamannya wartawan inisial S,selanjutnya S mendatangi RumahJurnalis dalam raud wajahnya penuh sedih mengatakan” Saya Ama H.Jakfar sama baik nak Malu saya! sudahlah nak berhenti jadi Jurnaliis, walaupun Gimana tidak akan bisa mengungkap masalah koropsi di Desa Glagga karena sudah kompak pejabatnya kebagian semua nak, tolong nak mohon berhenti menjadi jurnalis nak,dengan belas kasihan terhadap pamannya ahirnya Wati (juralis) mengatakan”terima kasih saya sudah ngerepotin kamu man. walaupun langit akan Runtuh kebumi saya tetap berkaya menjadi seorang Jurnalis Untuk menegakkan kebenaran demi Bangsa dan Negara man,perlu disampaikan salam saya terhadap H.Jakfar Amin, salam Hormat saya,dia itu orang tua saya didesa Glagga, Sampaikan ya paman! Kembalikan Hak Hak Warga Masyarakat,dan pengelolaan Dana Desa dengan Benar.maka saya akan berhenti menjadi Seorang Jurnalis. sebagai pejuang Pena tidak pernah melihat materi tapi berkaya dalam kebenaran selalu melekat di dalam hati.Salam satu Pena Merdeka.
selanjutya kepala dusun kebun Larangan menjemputnya agar mendatangi dikediaman Kades Glagga walaun 5 menit, namun tetap menolak ajakan dari kepala dusun. Tgl 17/1/2024.
Jurnalis Rahmawati